Baca Juga: Solusi Masalah Sampah ala Desa Wonopringgo
Namun, kami tidak menyerah sampai situ saja. Walaupun banyak keterbatasan yang kami miliki. Walaupun, alam yang kami miliki tidak seindah Desa Wisata lain pada umumnya. Tetapi, semangat kami tetap menyala. Berawal dari cita-cita untuk menciptakan lapangan pekerjaan di desa, yang sesuai dengan Visi Slamet Haryanto selaku Kepala Desa Wonopringgo. Yaitu menuju Wonopringgo MANTap (Mandiri, Aman, Nyaman dan Terampil). Berangkat dari keterbatasan serta tujuan kami tersebut, akhirnya melalui Masyawarah Desa menetapkan bahwa kami akan membuat Desa Wisata ala Jepang di Desa Wonopringgo sebagai sebuah solisi yang brilian.
Desa Wisata yang kami maksud, sebenarnya masih berbentuk Destinasi Wisata saja. Kami paham, untuk mendapatkan status sebagai Desa Wisata, tentu butuh melalui proses yang sangat panjang. Anggap saja langkah kecil yang sedang kami lakukan saat ini, adalah untuk mencapai tujuan besar tersebut. Karena kami percaya, bahwa sesuatu yang besar, bermula dari sebuah langkah kecil. Saat ini, kami sedang berada pada jalur yang sempurna untuk dapat mewujudkan cita-cita mulia tersebut. Karena saat ini kami sedang melalui langkah-langkah kecil tersebut.
Desa Wisata, Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Kampung Wisata ala Jepang yang akan kami hadirkan, sejatinya merupakan sebuah destinasi wisata edukasi buatan yang akan mengintegrasikan warisan budaya setempat dengan elemen Jepang. Biarpun menggunakan embel-embel nama Jepang, tentu kami akan banyak memasukkan muatan lokal kedalamnya. Kami tidak akan melupakan bahwa kami memiliki banyak warisan budaya yang bisa menjadi bagian menarik tersendiri dalam destinasi wisata tersebut. Masyarakat setempat juga akan kami libatkan untuk dapat mengembangkan cita-cita ini bersama-sama. Sehingga, akan banyak menghasilkan potensi terbukanya lapangan pekerjaan baru di Desa Wonopringgo melalui Desa Wisata yang sedang kami gagas ini.
Baca Juga: Labelisasi Rumah di Desa Wonopringgo Tanpa Kericuhan
"Lokasi ini adalah tanah yang selama saya menjabat sebagai kepala desa 9 tahun, belum pernah tersentuh untuk pertanian. Karena para petani enggan untuk mengerjakan, karena tanahnya berbatu. Sehingga, kita Pemerintah Desa Wonopringgo dan masyarakat, berinisiatif menjadikan lokasi ini (sebagai) lokasi wisata" Tutur Slamet Haryanto dalam video laporannya.
Kolam wisata yang sudah terbangun dengan biaya Rp61.938.341, penganggarannya bersumber dari Dana Desa tahun 2022. Saat ini, pembangunan fisiknya sudah selesai. Namun, pembangunan di area wisata desa ini, masih akan berlanjut pada tahun 2023. Hal tersebut terjadi karena telah terbentuknya pemahaman dan persetujuan yang sama antara Pemerintah Desa Wonopringgo beserta masyarakat desa, melalui musyawarah desa. Kemudian menghasilkan kesepakatan bahwa tahun 2023 ini, akan ada pembangunan lanjutan yang menelan biaya mencapai Rp150.000.000.
"Saya memohon doanya semua. Agar apa yang kita rencanakan di Desa Wonopringgo ini, dapat berhasil dan dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak" Pungkas Slamet Haryanto smebari menutup video laporannya tersebut.
Dengan Desa Wisata ala Jepang ini, kami berharap supaya solusi ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi desa dan menjadi solusi bagi masalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Seperti kata lirik dari lagu ciptaan Iwan Fals "Desa harus menjadi kekuatan, agar warganya tak hijrah ke kota". Semoga apa yang kami cita-citakan ini mendapatkan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan kami bersama.
Baca Juga: Kades Wonopringgo Ajak Warga Awasi Anggaran